Hankam

Hankam

BPD Soroti Pemerintah Desa

Radardesa.com - Tegal. Pembangunan di desa Randusari Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal yang terkesan tidak merata menjadi sorotan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes), Kamis 16 Oktober 2014 silam di aula balai desa Randusari.

Ketua BPD, Khaerudin, S.Pd, dalam sambutan di acara tersebut, menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah desa Randusari yang hanya memerhatikan pembangunan saran prasarana lebih banyak di wilayah RW 06. Sehingga warga di RW lain merasa pembangunan di wilayahnya tidak diperhatikan.
Khaerudin mencontohkan, pembangunan saluran air, pengaspalan jalan, semuanya hanya di lokasi tersebut. Mestinya, kata Khaerudin, pembangunan menggunakan skala prioritas, mana yang lebih dulu dibangun, mana yang kurang prioritasnya ya belakangan. Lihat saja, di RW 1 ada lokasi tertentu sekitar jalan raya yang sering kebanjiran saat turun hujan malah tidak diperhatikan lebih dulu.
Karenanya, ia meminta kepada kepala desa agar BPD diberi laporan bila ada pembangunan, entah itu dari aspirasi anggota dewan, bantuan sosial gubernur, atau yang lainnya. Sebab selama ini banyak pembangunan yang dilaksanakan di desa tidak dikomunikasikan dengan BPD selaku mitra kerja di pemerintahan desa.
Melalui musrenbangdes ini, Khaerudin berharap agar usulan masyarakat dari masing-masing RW diperhatikan agar pembangunan nantinya tidak ngeblok pada wilayah RW tertentu.
Musrenbangdes yang dihadiri unsur pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat, para ketua RT dan RW desa Randusari serta tim monitoring Kecamatan Pagerbarang itu berlangsung dinamis. Berbagai aspirasi warga soal usulan pembangunan sarana dan prasarana di lingkungannya banyak disampaikan para ketua RT dan RW kepada pemerintah desa. Aspirasi berupa usulan pembangunan ini nantinya akan menjadi acuan dalam menyusun RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) tahun 2015-2021.

Tarmo, ketua RT di RW 03 misalnya, ia mengusulkan agar di wilayahnya dibangun saluran air agar saat hujan turun air bisa terus mengalir dan tidak menggenang. Selain itu, usulan pengaspalan jalan juga ia ajukan, karena jalan aspal di lingkungannya sudah banyak yang terkelupas.
Mencermati usulan-usulan yang masuk dari tiap-tiap RW, ternyata usulan lebih banyak dititikberatkan pada pembangunan fisik, seperti pembangunan jembatan, pengaspalan jalan, perbaikan saluran air. Hampir tidak ada yang mengusulkan pembangunan yang bersifat membangun sumberdaya manusia, semisal pelatihan-pelatihan kewirausahaan. Padahal pembangunan nonfisik tidak kalah penting dengan pembangunan fisik.
Menanggapai sorotan Ketua BPD di atas, Sekretaris Desa Randusari, Imron Rosadi mengatakan, kebetulan di RW 06 banyak aspirasi pembangunan fisik dari anggota dewan yang diberikan di wilayah tersebut. Jadi wajar, terkesan pembangunan yang ada di Randusari hanya difokuskan di wilayah tersebut. Padahal di wilayah lain juga tetap diperhatikan.
Dia mencontohkan, pembangunan talud samping jalan raya Randusari yang sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu dari bantuan gubernur Jawa Tengah juga dilaksanakan di RW 01. Kemudian pengaspalan jalan juga ada di RW o1, meski itu berasal dari aspirasi anggota DPRD Kabupaten Tegal. Jadi mohon dimaklumi, kata Imron, jika pembangunan di Randusari belum merata, mengingat desanya juga luas. Mudah-mudahan ke depan melalui penjaringan aspirasi tiap RW dalam musrenbang ini, pembangunan di Randusari akan lebih merata. (*)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "BPD Soroti Pemerintah Desa"

Posting Komentar