Belajar dari Kehidupan Lebah
Redaksi - Dalam menjalani hidup dan kehidupan ini, memegang prinsip kehati-hatian dalam mencari rejeki sangatlah penting. Hal ini dimaksudkan agar kita senantiasa terhindar dari perbuatan mencari rejeki haram, yang tidak diridhoi Tuhan.Maraknya tindakan koruptif yang terjadi di berbagai institusi, dari level bawah sampai atas, menandakan para pelakunya tidak lagi mengindahkan norma-norma agama yang dianutnya. Pendek kata, hantam habis meski haram.
Mencari yang haram saja susah, apalagi yang halal. Mungkin begitu yang tertanam di benak para koruptor dalam mencari rejeki.
Bila prinsip kehati-hatian digunakan dalam mencari rejeki, niscaya tindakan mencari rejeki lewat jalan haram, seperti korupsi, manipulasi, mark-up anggaran, perdagangan yang curang, mencuri, dan tindakan kotor lainnya dapat dihindari.
Ya, mungkin kita harus lebih banyak bercermin pada kehidupan lebah dalam soal urusan rejeki. Mengapa bercermin pada lebah ? Tentu kita tahu, mahluk Tuhan yang satu ini sangatlah selektif dalam mencari rejeki yang akan dimakannya. Ia tidak asal santap. Hanya makan yang bersumber dari tempat yang baik dan bersihlah yang jadi jalan rejekinya, yakni sari bunga.
Soal bagaimana binatang lebah ini mencari rejeki untuk mempertahankan hidupnya, telah digambarkan dalam kitab suci. Tepatnya dalam Al Quran surat An-Nahl ayat 69 yang berbunyi, "Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu) dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar tanda (kebesaran Alloh) bagi orang yang berpikir."
Jadi jelas, dari sesuatu yang baik akan menghasilkan yang baik pula. Demikian pula bila kita hanya mencari rejeki yang halal untuk keluarga, Insya Allah akan mendatangkan kebaikan pula bagi keluarga.
Melihat itu semua, alangkah indahnya selalu bercermin pada lebah saat kita mencari rejeki, agar terhindar dari perbuatan korupsi, seperti yang tengah marak melanda negeri ini. Semoga! (*)
Mencari yang haram saja susah, apalagi yang halal. Mungkin begitu yang tertanam di benak para koruptor dalam mencari rejeki.
Bila prinsip kehati-hatian digunakan dalam mencari rejeki, niscaya tindakan mencari rejeki lewat jalan haram, seperti korupsi, manipulasi, mark-up anggaran, perdagangan yang curang, mencuri, dan tindakan kotor lainnya dapat dihindari.
Ya, mungkin kita harus lebih banyak bercermin pada kehidupan lebah dalam soal urusan rejeki. Mengapa bercermin pada lebah ? Tentu kita tahu, mahluk Tuhan yang satu ini sangatlah selektif dalam mencari rejeki yang akan dimakannya. Ia tidak asal santap. Hanya makan yang bersumber dari tempat yang baik dan bersihlah yang jadi jalan rejekinya, yakni sari bunga.
Soal bagaimana binatang lebah ini mencari rejeki untuk mempertahankan hidupnya, telah digambarkan dalam kitab suci. Tepatnya dalam Al Quran surat An-Nahl ayat 69 yang berbunyi, "Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu) dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar tanda (kebesaran Alloh) bagi orang yang berpikir."
Jadi jelas, dari sesuatu yang baik akan menghasilkan yang baik pula. Demikian pula bila kita hanya mencari rejeki yang halal untuk keluarga, Insya Allah akan mendatangkan kebaikan pula bagi keluarga.
Melihat itu semua, alangkah indahnya selalu bercermin pada lebah saat kita mencari rejeki, agar terhindar dari perbuatan korupsi, seperti yang tengah marak melanda negeri ini. Semoga! (*)
0 Response to "Belajar dari Kehidupan Lebah"
Posting Komentar