Hankam

Hankam

Keluarga Besar Marhaenis Gelar Munas Dan Rembug Nasional Kebangsaan

image001Semarang. radardesa.com  Musyawarah Nasional III Keluarga Besar Marhaenis (KBM) akan berlangsung di Bandung, 24-25 Agustus besok. Munas akan diikuti kurang lebih 300 orang pesereta. Mereka berasal dari unsur Dewan Pimpinan Nasional (DPN) KBM, utusan Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) KBM se Indonesia, utusan Dewan Pimpinan Kota/ Kabupaaten KBM se Indonesia dan sejumlah peninjau.

Ketua DPP KBM Jawa Tengah, Soetjipto,SH,MH, mengatakan kemarin Munas punya tiga agenda pokok. Menyusun program perjuangan untuk masa lima tahun ke depan, pemilihan pengurus DPN yang baru dan penyempurnaan AD/ART. Munas (kongres)  III yang akan berlangsung di hotel Horison Bandung itu menurut rencana akan dihadiri sejumlah tokoh nasional. Diantaranya Mendagri Tjahyo Kumolo, Kapolri Jendral (Pol) Tito Karniavan, Kepala Sekeratiat Kepresidenan Teten Masduki, dan Sekjen PDI Perjuangan Haasto Kristianto. Munas berlangsung di hotel Horison, Bandung.

Ihwal pemilihan kepengurusan DPN KBM yang baru, Soetjipto menyebut, posisi Prof Dr dr Sudigdo Adi,SpKK, masih kuat untuk tetap menduduki jabatan Ketua Umum yang sekarang diembannya. Banyak calon potensial yang muncul baik dari Jabar, DIY, maupun DKI Jakarta, tetapi Sudigdo Adi masih tetap yang terkuat. Suara arus bawah yang masuk, khususnya dari Jawa Tengah, menghendaki mantan anggauta DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu tetap bersedia dipilih kembali menjadi ketua umum.

Jawa Tengah sendiri, katanya, akan menyodorkan beberapa tokoh untuk dapat mendampingi Sudigdo Adi dalam kepengurusan DPN KBM yang baru nanti. Antara lain Dr. Suwignyo Siswodiharjo, Ir Bambang HW, MM,  dan Trisnanto,SPd.

Dikatakan, animo daerah untuk mensukseskan Munas itu sangat tinggi. KBM Jawa Tengah menurut Soetjipto, akan mengirimkan lebih dari 100 orang untuk mengikuti Munas III tersebut. Mereka berasal dari 35 DP Kota/ DP Kab KBM se Jawa Tengah, utusan DPP KBM Jawa Tengah. Baik peserta yang dari Jateng Selatan maupun Pantura, semua akan bergerak menuju Bandung Rabu sore.

KBM, katanya menambahkan, bukan partai politik dan bukan bagian dari partai politik. KBM bersifat independen, mandiri, dan gotong royong. Asas idiil KBM adalah Pancasila dan asas perjuangannya Marhaenisme Ajaran Bung Karno.

Kegiatan lain dari Munas III KBM tersebut adalah “Rembug Nasional Kebangsaan” yang akan diadakan Jumat (25/8). Menurut Ketua Bidang Organisasi DPN KBM, Ir. Djoko Sugiarto,MBA, setidaknya tiga tokoh akan tampil sebagai pembicara. Mereka adalah Mendagri Tjahyo Kumolo, tentang “Revolusi Mental dalam Reformasi Birokrasi”, Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian tentang “Manifestasi Pancasila untuk Menghadapi Faham Trans-Nasional”, dan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristianto tentang “Pancasila Rumah Bangsa Indonesia”.

Hari terakhir Munas, para peserta terutama dari daerah-daerah akan ziarah ke makam Pak Marhaen di Bandung. “Marhaaen adalah nama seorang petani di Bandung Selatan yang pada tahun 1920-an ditemui Bung Karno. Pak Marhaen adalah seorang petani yang punya sebidang tanah, punya garu dan luku tetapi hidupnya tetap miskin. Kemiskinannya disebabkan oleh jahatnya sistem kolonialsme dan feodalisme”. Pak Marhaen itulah yang menginspirasi Bung Karno merumuskan  ajaran Marahaenisme.

Marhaen adalah simbul rakyat miskin, nelayan kecil, buruh kecil, pedagang kecil, wong cilik, dan itulah mayoritas masyarakat Indonesia. Marhaenisme adalah ajaran/ paham untuk mengangkat derajat dan nasib si Marhaen agar menjadi lebih baik. Orang yang menggunakan Marhaenisme untuk meningkatkan harkat dan martabat si Marahaen itulah yang oleh Bung Karno disebut sebagai Marhaenis. (dasuki raswadi)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Keluarga Besar Marhaenis Gelar Munas Dan Rembug Nasional Kebangsaan"

Posting Komentar