Abdul Basyir, SE : KTNA Bukan Organisasi Papan Nama

 

Slawi. Radardesa.com. Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) sebagai organisasi yang keanggotaannya dari massa tani dan nelayan di Kabupaten Tegal bukan organisasi papan nama. Organisasi KTNA sebagai mitra kerja pemerintah telah membuktikan kerja nyata dengan membantu kesulitan yang dihadapi para anggotanya, ujar Abdul Basyir  ketua KTNA Kabupaten Tegal diruang kerjanya baru – baru ini.

Ditambahkan,  belum lama KTNA Kabupaten Tegal bertempat diTaman Teknologi Pertanian (TTP) Desa Kesuben Kecamatan Lebaksiu,  menggelar pasar tani. Dalam kesempatan itu dipamerkan sekaligus dipasarkan aneka produk pertanian dari para petani yang tergabung dalam KTNA.

Menurutnya, diantara  produk pertanian yang dipasarkan yakni produk pangan olahan, beras non pestisida, produk hortikultura, buah-buahan, dan lain sebagainya. Saat itu pasar tani digelar dalam rangka  meramaikan launching Taman Teknologi Pertanian (TPP) yang pengelolaannya diserahterimakan dari pemerintah pusat ke pemerintah Kabupaten Tegal. Sekaligus  mensosialisasikan fasilitas dan layanan yang telah  disediakan TTP dalam menjalankan fungsinya sebagai inkubator wirausaha.

Abdul Basyir, menambahkan  Pasar Tani di TTP rencananya akan dijadikan agenda rutin setiap bulan. Disamping untuk meramaikan TTP, juga agar produk-produk hasil pertanian dari anggota KTNA bisa dikenal pasar. “ Pasar Tani yang diadakan KTNA saat itu  paling ramai diincar pengunjung yakni  buah mangga yang berbuah diluar musim “ ungkapnya

Menanggapi penerbitan kartu tani pada wartawan Abdul Basyir berharap  pada  para petani yang sudah memegang Kartu Tani, untuk  tidak merasa  khawatir tidak mendapatkan pupuk bersubsidi yang diberikan Pemerintah. Karena salah satu fungsi kartu tersebut untuk menjamin ketersediaan pupuk bagi petani sesuai alokasi garapannya. “ Anggota dan pengurus  KTNA juga turut mengawal dan memonitor pendistribusian Kartu Tani tersebut di desanya masing-masing.. Dan sejumlah pengurus kelompok tani sudah mendistribusikan Kartu Tani kepada anggotanya. Selanjutnya, tinggal para petani mengaktifkannya di bank BRI setempat “ ungkap Abdul Basyir (Dasuki/Dar).

Subscribe to receive free email updates: