Hankam

Hankam

HUT Propinsi Ke-68, Bupati Brebes Paparkan Peningkatan Pembangunan Jateng

Brebes, Radardesa.com. Usia Provinsi Jawa Tengah telah lebih dari 8 windu, hampir seusia perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa dan Negera Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itulah dilaksanakan Upacara Peringatan Hari Jadi Propinsi Ke-68 Tahun 2018, di Kantor Bupati yang diikuti ratusan orang, baik dari PNS Pemda, TNI Kodim 0713 dan anggota Polres Brebes. Rabu (15/8/18).


Bupati Brebes, Idza Priyanti, SE, MH menjadi Irup dan memimpin upacara tersebut. Dalam sambutannya Bupati membacakan amanat dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, yang mengapresiasi semangat kegotong-royongan dari seluruh elemen masyarakat Jawa Tengah. “Alhamdulillah saat ini pembangunan Jawa Tengah terus bergerak kearah yang semakin baik, ditandai dengan angka pertumbuhan ekonomi yang terus bergerak kearah yang positif. Tahun 2017 lalu sebesar 5,27%, lebih baik dari pada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar yang hanya sebesar 5,07%,” terangnya.

Dikatakan lebih lanjut, bahwa penduduk miskin juga terus mengalami penurunan. Pada Maret 2018, mencapai 3,9 juta orang (11,32 %), berkurang sebesar 300.290 orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 sebesar 4,20 juta orang (12,23%). Penurunan persentase penduduk miskin ini merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa. Berbanding lurus dengan angka kemiskinan yang terus menurun, jumlah pengangguran terbuka juga terus menurun, dari angka 4,63 % di 2016 dan turun menjadi 4,57% di tahun 2017.

Salah satu aspek yang signifikan mengurangi angka pengangguran tersebut adalah semakin tumbuhnya sektor perindustrian, melalui berbagai kemudahan ijin investasi yang diberikan, nilai investasi yang masuk ke Jateng terus mengalami kenaikan. Jika pada 2016 jumlah investasi masuk mengalami kenaikan sebesar 38,18 trilyun dengan 2.068 proyek, sedangkan pada 2017, investasi yang masuk ke Jateng kembali mengalami kenaikan sebesar 51,54 trilyun dengan total 2.358 proyek.

Dalam hal pengendalian inflasi, kita juga mendapat prestasi yang memuaskan. Kita berhasil mengendalikan laju inflasi daerah di angka 3,71 % pada tahun 2017, 2,73% di tahun 2016. Atas dasar itulah kemudian, Pemerintah Pusat memberikan penghargaan kepada TPID Jateng sebagai pengelola TPID terbaik selama 3 tahun berturut-turut, yakni tahun 2015, 2016 dan 2017.

Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pemerataan pembangunan di berbagai bidang terus dilakukan melalui membangun konektifitas antar daerah serta dalam rangka memberikan mempermudah akses mobilisasi barang dan orang, kami terus membuat dan memperbaiki infrastruktur jalan dan jembatan. Tahun 2017 panjang jalan dalam kondisi baik sebesar 88,92%, dan target di tahun 2018 ini sebesar 89,60%.

“Tidak hanya Dana Desa, Pemprov Jateng juga mengalokasikan anggaran bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa yang digunakan untuk membiayai Peningkatan Sarana dan Prasarana Perdesaan, Rintisan Desa Berdikari, Peningkatan Ketahanan Masyarakat Desa dan Operasional Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) dengan total anggaran sebesar 514,25 miliar pada tahun 2017 yang kemudian meningkat menjadi 752,84 milyar pada tahun ini,” lanjutnya.

Pembangunan diprioritaskan kearahkan masyarakat miskin dan tidak mampu, khususnya petani, nelayan dan UMKM. Seperti pembangunan RTLH, Kartu Tani, KJS, pemberian akses kredit usaha yang mudah dengan bunga rendah bagi UMKM. Pembangunan RTLH yang memakai dana APBD Provinsi pada tahun 2017 meningkat drastis sebanyak 19.587 rumah dari 3.601 rumah di tahun 2016. Jumlah tersebut belum termasuk program CSR dan program rehab RTLH dari Kabupaten/Kota. Selanjutnya, untuk Kartu Jawa Tengah Sejahtera (KJS), pada tahap I 2018, penerima manfaat KJS sebanyak 11.491 penerima dengan total pencairan 8,6 milyar rupiah. Sedangkan pada tahap II penerima manfaat KJS ini sebanyak 11.393 penerima dengan total pencairan 8,5 milyar rupiah.

Dalam rangka mensejahterakan petani, melalui Kartu Tani sehingga bantuan dan subsidi untuk petani dapat lebih terarah dan lebih optimal. Terdata 2.815.888 petani dengan luas lahan 1.504.713 ha, Kartu Tani yang telah tercetak sebanyak 2.580.703 kartu dan terdistribusi sejumlah 2.361.916 kartu. Dengan kartu tersebut, para petani dapat menebus pupuk subsidi di berbagai kios pengecer lengkap pupuk. Tak hanya itu, inovasi-inovasi berbasis teknologi informasi untuk kesejahteraan petani juga terus dikembangkan dengan berbagai aplikasi yang memudahkan petani untuk memasarkan hasil pertanian secara online melalui aplikasi e-petani dan Rego Pantes yang merupakan salah satu solusi perdagangan online produk pertanian langsung dari petani ke konsumen dengan harga yang pantas untuk semua pihak.

Untuk transaksi dalam skala besar aplikasi Eragano digunakan. Selain itu, aplikasi Geotaging juga dibuat untuk pemetaan lahan dalam rangka mengetahui produktifitas petani. Kedepan juga akan lebih melindungi petani miskin dengan memberikan asuransi pertanian, yang diharapkan akan mengurangi beban petani dari kerugian usaha pertanian, seperti gagal panen maupun akibat musibah bencana alam, dll.

“Sedangkan untuk membantu UMKM, program Mitra 02, Mitra 25 dan Kredit Mini. UMKM Jateng juga kita dorong untuk naik kelas melalui cyber UMKM Sadewa Market kita dan kita beri pendampingan agar pelaku UMKM bisa semakin memajukan dan mengembangkan usahanya. Berbagai upaya untuk mensejahterakan para pelaku UMKM yang kita lakukan ini mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Presiden RI. Jateng dinobatkan sebagai Penggerak Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Teladan untuk periode tahun 2017,” imbuhnya.

Pemprov juga fokus membangunan sumber daya manusia di Jawa Tengah, sebab merupakan faktor penentu kemajuan Jateng, saat ini propinsi punya 3 SMK Boarding gratis untuk siswa miskin berprestasi yang lokasinya di Kabupaten Purbalingga, Pati, dan Kota Semarang. Program Biaya Operasional Pendidikan (BOP) SMA/SMK Negeri sebesar 426,67 milyar, SLB sebesar 5,54 milyar serta peningkatan kualitas tenaga pendidik. Selanjutnya di bidang kesehatan, terus diupayakan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, baik dari upaya preventif, promotif Maupun kuratif. Hasilnya, AKI dan AKB terus dapat diturunkan. Tahun 2016 AKI di Jateng sebanyak 109,65 per 100 ribu kelahiran hidup dan AKB 9,99 per seribu kelahiran hidup, di 2017 jumlahnya turun sebesar 88,58 per 100 ribu kelahiran hidup dan AKB 8,93 per seribu kelahiran hidup. Kemajuan juga ditandai dengan IPM yang terus mengalami kenaikan, Tahun 2017 IPM Jateng berada pada angka 70,52 mengalami kenaikan dari tahun 2016 yang berada pada angka 69,98 dan Tahun 2015 sebesar 69,49.

Jateng juga mendapatkan penghargaan dari KPK atas komitmen dalam mendukung pemberantasan korupsi khususnya dari aspek pengendalian pelaporan gratifikasi serta tertib LHKPN. Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha juga berhasil diraih, ini adalah Penghargaan bagi Pemda berkinerja baik berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Tahun 2016. Tidak hanya itu, Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) menjadi yang terbaik di Indonesia Investment Award 2018.

Dalam hal pengelolaan keuangan tahun 2017, telah berhasil memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian WTP. “Berbagai penghargaan dan keberhasilan tersebut tentu saja tidak lepas dari kontribusi masyarakat dan seluruh stake holder, khususnya Pemerintah Kabupaten/Kota yang terus bersinergi membangun Jawa Tengah. Untuk itu, saya sangat mengucapkan banyak terima kasih atas keguyubannya. Masih banyak PR yang harus kita selesaikan, namun kita optimis mampu menyelesaikan berbagai tantangan yang ada di depan, berlandaskan semangat gotong-royong, persatuan dan kerjasama. Dirgahayu Provinsi Jawa Tengah ke-68,” pungkasnya.

Tampak hadir Dandim 0713 Brebes, Letkol Infanteri Ahmad Hadi Hariono dan jajaran Forkopimda Brebes serta jajaran kepala SKPD. (pendim0713bbs).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "HUT Propinsi Ke-68, Bupati Brebes Paparkan Peningkatan Pembangunan Jateng"

Posting Komentar