Hankam

Hankam

PABUNG KODIM 0712/TEGAL HADIRI DZIKIR AKBAR MALAM TAHUN BARU 1439 H

Tegal – Pabung Kodim 0712/Tegal Mayor Inf Akhmad Aziz hadiri kegiatan Dzikir  Akbar dalam rangka menyambut tahun baru islam 1439 H bertempat di alun-alun Slawi Kabupaten Tegal bersama Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dan Kh. Gus Muwafiq yang dihadiri 3000 orang. Kamis (22/09)

Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Tegal : Enthus Susmono, Wakil Bupati Tegal : Dra. Hj Umi  Azizah,  Sekda Kab. Tegal : dr. Widodo Joko Mulyono, M. Kes, Danbrigif 4/Dewa Ratna : Letkol Inf Hartono, Pabung Kodim  0712/Tegal : Mayor Inf  Akhmad aziz, Wakapolres Tegal : Kompol M. Purbaya,SIK, Dankal Maribaya : Lettu Laut (P) Tubagus Bastaman, Wakil Ketua I DPRD Kab. Tegal : Rustoyo, Habib Luthfi bin Ali bin Yahya dari Pekalongan, KH. Gus Muwafiq dari Yogyakarta, Kepala OPD Sekda Kab. Tegal, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Kab. Tegal

Adapun rangkaian kegiatan tersebut  antara lain Pawai obor  yang di lepas oleh Kabag Pemerintahan Sekda Kab. Tegal Drs. Dadang Darusman,MM dengan rute : Start depan rumah dinas Bupati - KH. Wahid Hasyim - Brigif 4/DR Jl. Dr. Sutomo - Depan Kantor Bupati Tegal - finish Masjid Al Hajj Alun alun Slawi.

Penampilan Hadroh dari pondok pesantren se Kabupaten Tegal dan Penyerahan bantuan secara simbolis dari dana Badan Amil Zakat Kab. Tegal sejumlah Rp  206.500.000,- oleh Wakil Bupati Tegal dan Forkompinda berupa Santunan anak yatim piatu sebanyak 500 anak @ Rp 100.000,-, Bantuan kursi roda dan perawatan kesehatan untuk keluarga yang tidak mampu sebanyak 6 keluarga sebesar Rp. 12.000.000,-, Beasiswa pendidikan dan penghargaan kejuaraan tingkat provinsi dan nasional dari keluarga tidak mampu sebanyak 16 anak sebesar Rp 52.500.000, Bantuan 2 rumah tidak layak huni dari keluarga yang tidak mampu sebesar Rp 20.000.000,-, dan Bantuan jambanisasi untuk keluarga yang tidak mampu @ Rp 1.800.000.

Dalam sambutan Bupati Tegal Enthus Susmono, Berbeda dengan penanggalan Masehi yang ditandai dengan kelahiran Nabi Isa as. Tahun Baru Hijriyah ditandai dengan sebuah peristiwa heroik yaitu hijrahnya Nabi Muhammad saw dari Mekah ke Madinah. Oleh karenanya, sangat tepat jika kemudian peringatan Tahun Baru Hijriyah ini lebih kita maknai sebagai kesempatan sekaligus momentum untuk melakukan refleksi dan evalusi diri demi menyongsong masa depan yang lebih baik.

Sarana untuk instrospeksi dan beristigfar memohon kepada Sang Khalik agar di tahun ini kita dapat menorehkan lebih banyak karya gemilang, karya nyata yang membanggakan, penuh semangat untuk meraih kemajuan, baik untuk Islam, bangsa maupun negara. Untuk mencapai tujuan tersebut, tiada cara lain yang lebih indah selain mujahadah dan doa. Mujahadah harus kita lakukan sebagai langkah untuk mengasah spiritual horizontal maupun vertikal.

Hal ini penting bagi kita mengingat pesatnya arus globalisasi telah menggerus nilai-nilai luhur budaya bangsa, nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat kita yang semakin luntur. Derasnya arus informasi tanpa batas yang masuk melalui media elektronik, media online hingga media sosial ternyata mampu mengikis jati diri bangsa Indonesia yang kental akan budaya ketimuran seperti andhap asor, tepo seliro atau tenggang rasa dan semangat gotong-royong yang tinggi.

Melalui momentum ini, mari kita ambil semangat hijrah baginda Nabi besar Muhammad saw sebagai modal spiritual untuk menjawab berbagai tantangan dalam menunaikan tugas-tugas demi tercapainya kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Terlebih peringatan Tahun Baru Islam kali ini berdekatan dengan peringatan peristiwa besar yaitu G30/SPKI, sejarah kelam bangsa Indonesia yang tidak boleh terulang lagi. Karena itu, sangat tepat jika momentum ini juga dijadikan sebagai upaya membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini sekaligus saya mengajak kepada para pemimpin dan pemuka agama, tokoh spiritual untuk terus membimbing umat dan jamaahnya, untuk sungguh-sungguh menjalankan ajaran agamanyadengan benar, membangun dan menjaga kerukunan hidup sesama umat beragama. Teruslah menjadi contoh atas sikap, tutur kata dan tindakan yang sejuk dan mencerdaskan. Berikan pula keteladanan dan kepemimpinan tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.

Saatnya kita bekerja nyata dengan terus mencari persamaan, bukan mempertajam perbedaan. Saling memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, bukan saling melemahkan. Kita padukan energi positif yang kita miliki untuk mewujudkan Kabupaten Tegal yang mandiri, unggul, berbudaya, religius dan sejahtera. Mari, kita tumbuhkan budaya saling menghargai dan saling menghormati, agar hidup kita membawa berkah kebahagiaan, kedamaian dan kesejahteraan bagi umat manusia.

Mari kita raih kemanusiaan yang sejati di Tahun

Baru 1439 Hijriyah ini. Selamat Tahun Baru, semoga keberkahan dan kesuksesan selalu menyertai kita.

Dalam Tauziah Habib Luthfi bin Ali Bin Yahya yang intinya adalah kita sebagai manusia biasa sebenarnya masih sangat haus karena masih butuh membuka mutiara yang berharga dari Al Quran dalam membangun bangsa dan negara.

Regenerasi semakin tumbuh, generasi semakin berubah. Manusia sebagai pemimpin maka berkewajiban menjaga keamanan segalanya agar bisa terwujud ketenteraman.

Penting bagi umat manusia untuk memahami sejarah karena dalam  Al Quran juga di sampaikan tentang sejarah contohnya Surat Maryam, Surat Ibrahim, Surat Yusuf. Jadi manusia dalam keadaan apapun jangan terlena dan tidak mengingat sejarah agar sejarah tidak hilang. Kalau kita melupakan sejarah maka kita tidak akan mengingat perjuangan alim ulama yang telah membesarkan bangsa dan agama islam.

Nabi Muhammad SAW kita ikuti syareat dan ajarannya, kita bisa tahu ajaran dan syareat tersebut juga dari sejarah sehingga bisa terwujud "Wa Hadzal Baladil Amiin".

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PABUNG KODIM 0712/TEGAL HADIRI DZIKIR AKBAR MALAM TAHUN BARU 1439 H"

Posting Komentar