“Perbaikan jalan rusak kita lakukan bertahap dengan menyesuaikan anggaran yang tersedia. Soalnya, butuh dana yang luar biasa besar untuk perbaikan jalan ini. Saya targetkan, pada akhir masa jabatan saya di tahun 2021 nanti, ruas jalan yang rusak tinggal 10 persen saja,” imbuhnya.
Menurut bupati, jalan dengan status milik kabupaten panjang keseluruhannya mencapai 890 km. Dari angka ini, jalan yang kondisinya baik baru 72 persen atau sekitar 600 km.
Pada tahun 2017, sudah dialokasikan anggaran hampir Rp 400 miliar untuk perbaikan jalan. Kemudian tahun 2018 alokasinya sebesar Rp 251 miliar. Sedangkan dalam APBD 2019, perbaikan infrastruktur jalan, jembatan, talud dan drainase sudah dianggarkan sekitar Rp 75,5 miliar.
Lebih lanjut, bupati menegaskan, dalam perbaikan jalan ini, salah satunya diprioritaskan untuk akses yang menuju lokasi wisata. Seperti ruas jalan Kradenan-Dalen yang jadi akses menuju lokasi wisata Waduk Nglangon.
Perbaikan jalan yang menjadi akses utama menuju lokasi wisata Waduk Nglangon tersebut dilakukan sejak tahun 2016 hingga 2018. Total anggaran yang digunakan untuk perbaikan jalan sebesar Rp 27,1 miliar.
Panjang jalan yang menjadi akses utama menuju lokasi wisata Waduk Nglangon sekitar 18,48 kilometer. Hingga akhir tahun lalu, ruas jalan yang selesai diperbaiki sepanjang 10,45 kilometer.
“Sisa ruas jalan yang belum diperbaiki tinggal sedikit saja. Nanti akan kita alokasikan dana perbaikan pada tahun anggaran 2020,” katanya.
Bupati berharap, makin bagusnya ruas jalan itu akan berdampak pada naiknya pengunjung di obyek wisata Waduk Nglangon. Dengan banyaknya pengunjung, secara tidak langsung akan bisa menggerakkan roda perekonomian warga sekitar. (Sudjatmiko)