Hindari Kampanye Dari Isu Primodial, Etnis dan Agama
Slawi.
Radardesa.com. Badan
Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Tegal Senin (1/10/2018) menggelar
deklarasi pengawasan Pemilu damai tahun 2019. Kegiatan yang berlangsung di aula Syailendra hotel
Grand Dian Slawi dihadiri Pt. Bupati Tegal Hj. Umi Azizah, ketua Bawaslu Iqbal
faisal , Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama
(FKUB) Leddy Harnoko, Brigif IV/Dewa
Ratna, Kodim 0712/Tegal, Polres Tegal sejumlah LSM dan komponen masyarakat
lainnya.
Perwakilan
partai peserta Pemilu 2019 hadir ketua DPC Partai Gerindra H. Fatchudin Rosyidi, Ketua Partai Perindo
Abdul Basyir, PDI Perjuangan hadir Rita Iryanti sekretaris didampingi Nursidik
wakil ketua dan bendahara Bambang Iriawan serta partai peserta Pemilu 2019
lainnya.
Ketua
Bawaslu Kab. Tegal Iqbal Faisal dalam pengantarnya mengungkapkan secara ideal
Pemilu merupakan fondasi awal sebuah bangunan. Sebagai fondasi dari sebuah
bangunan maka harus kokoh, kuat dan diisi dengan aturan sesuai dengan teori
membangun. “ Ibarat sebuah bangunan akan menjadi kuat bila pondasinya juga
kuat” ujar Iqbal
Dibagian
lain dikatakan, ada beberapa kunci dalam Pemilu diantaranya sebagai sarana kedaulatan rakyat. Selanjutnya
sebagai wahana memilih anggota wakil rakyat secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur dan adil. Dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan tatanan Pancasila dan
UUD 1945 dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adapun
tujuan yang hendak dicapai yakni bagaimana Pemilu menjadi fondasi bangunan
pemerintah yang baik. “ Hari ini kita duduk bersama memikirkan nasib bangsa
Indonesia secara umum dan rakyat Kabupaten Tegal secara spesifik. Sekarang saat
yang tepat untuk berfikir strategis demi masa depan bangsa dan negara” ujarnya
Sementara
Plt. Bupati Tegal Hj. Umi Azizah berharap pada peserta Pemilu agar berkompetisi
yang baik dan lebih mengedepankan pendidikan politik. Peserta Pemilu juga
diharapkan mengutamakan kepentingan rakyat. Oleh karenanya Umi berpesan agar tata
aturan yang ada dan berlaku harus dipelajari dengan seksama . Termasuk aturan kampanye juga juga harus dipatuhi. “ Kalau akan lakukan kampanye sampaikan surat
pemberitahuan pada instansi terkait, kalau tidak ya, jangan kampanye” pesan
Plt. Bupati.
Diakhir
paparannya Umi Azizah mengingatkan kepada seluruh pendukung pasangan presiden
maupun calon anggota legislatif dalam kampanye tidak membawa isu primodial,
etnis ataupun agama.
Karena
menurutnya dapat berdampak pada meningkatnya intoleransi. Termasuk bila tidak
hati – hati bakal menciptakan sekat –
sekat ditengah masyarakat sehingga prilaku introleransi akan meningkat. Dan
jika intoleransi meningkat maka konflik antar sesama warga bakal muncul,
ungkapnya (Dasuki)
0 Response to "Hindari Kampanye Dari Isu Primodial, Etnis dan Agama"
Posting Komentar