Kodim Berjaga-jaga Saat Demo di Sigentong
Brebes, Radardesa.com – Ratusan warga Desa Sigentong, Brebes, kembali melakukan aksi unjuk rasa, Jumat, usai Sholat Jumat sekira pukul 14.00 WIB di Balaidesa setempat. (25/1/2019).
Massa yang datang untuk menagih janji, hingga hampir memenuhi halaman balai desa mengharuskan pihak keamanan. Demo di picu lantaran warga menagih janji pemerintah desa yang belum ditepati, terkait tuntutan warga untuk memberhentikan salah satu perangkat yang diduga bermasalah, yakni Roisun.
Satuan pengamanan dari Polres maupun Kodim Brebes berjaga-jaga di depan pintu masuk kantor untuk mencegah kejadian anarkis.
Mohamad Iqbal Zakaria (Koordinator aksi), mengatakan, aksi warga kali ini karena sudah tidak menghendaki lagi Roisun untuk menjadi perangkat desa lantaran banyaknya persoalan yang dilakukannya.
“Banyak persoalan, seperti penggelapan dana desa dan pengurusan sertifikat tanah oleh saudara Roisun tidak kunjung jadi selama bertahun – tahun. Itulah yang membuat masyarakat tidak percaya lagi dengan saudara Roisun,” terang Iqbal.
Kepala Bagian Pemerintahan Desa, Laode Aris Vindar yang juga turut memantau demo tersebut mengatakan, pihaknya sudah melayangkan nota dinas kepada Bupati Brebes untuk dilaksanakannya pemeriksaan inspektorat.
“Saat ini tengah berlangsung pemeriksaan oleh inspektorat. Jadi yang bersangkutan untuk sementara dinonaktifkan,” ungkapnya.
Aksi unjuk rasa berakhir sekitar pukul 17.45 WIB. Dimana akhirnya dibuat sebuah berita acara oleh BPD yang menyatakan bersama masyarakat Desa Sigentong memberhentikan perangkat desa atas nama Rohisun, yang ditandatangani oleh ketua BPD dan anggota, Pj. Kades dan beberapa pihak yang hadir.
Pernyataan tersebut disambut meriah oleh warga. Bahkan mereka yang sebelumnya ricuh, langsung bersalaman dengan aparat dan pihak pemeritah desa.(Utsm0713)
Massa yang datang untuk menagih janji, hingga hampir memenuhi halaman balai desa mengharuskan pihak keamanan. Demo di picu lantaran warga menagih janji pemerintah desa yang belum ditepati, terkait tuntutan warga untuk memberhentikan salah satu perangkat yang diduga bermasalah, yakni Roisun.
Satuan pengamanan dari Polres maupun Kodim Brebes berjaga-jaga di depan pintu masuk kantor untuk mencegah kejadian anarkis.
Mohamad Iqbal Zakaria (Koordinator aksi), mengatakan, aksi warga kali ini karena sudah tidak menghendaki lagi Roisun untuk menjadi perangkat desa lantaran banyaknya persoalan yang dilakukannya.
“Banyak persoalan, seperti penggelapan dana desa dan pengurusan sertifikat tanah oleh saudara Roisun tidak kunjung jadi selama bertahun – tahun. Itulah yang membuat masyarakat tidak percaya lagi dengan saudara Roisun,” terang Iqbal.
Kepala Bagian Pemerintahan Desa, Laode Aris Vindar yang juga turut memantau demo tersebut mengatakan, pihaknya sudah melayangkan nota dinas kepada Bupati Brebes untuk dilaksanakannya pemeriksaan inspektorat.
“Saat ini tengah berlangsung pemeriksaan oleh inspektorat. Jadi yang bersangkutan untuk sementara dinonaktifkan,” ungkapnya.
Aksi unjuk rasa berakhir sekitar pukul 17.45 WIB. Dimana akhirnya dibuat sebuah berita acara oleh BPD yang menyatakan bersama masyarakat Desa Sigentong memberhentikan perangkat desa atas nama Rohisun, yang ditandatangani oleh ketua BPD dan anggota, Pj. Kades dan beberapa pihak yang hadir.
Pernyataan tersebut disambut meriah oleh warga. Bahkan mereka yang sebelumnya ricuh, langsung bersalaman dengan aparat dan pihak pemeritah desa.(Utsm0713)
0 Response to "Kodim Berjaga-jaga Saat Demo di Sigentong"
Posting Komentar